Kamis, 29 Oktober 2015

Manusia dan Kehidupan Dalam Pandangan Islam


MAKALAH AGAMA ISLAM
MANUSIA DAN KEHIDUPAN





DOSEN: DEDY SUSATO, SPdI, MM
DI SUSUN OLEH:
1.                   FAZZAR IMAM TAOFIQ/151510192
2.                   FATIMAH/151510341
3.                   PUGUH PANGESTU/151510100

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2015/2016


KATA PENGANTAR
           
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan peyusunan makalah “Hakekat Manusia Dalam Pandangan Islam “. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Pontianak.
            Pada penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik secara materi maupun teknis penulisan, mengingat kemampuan yang kami miliki. Maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan agar penyusunan makalah ini menjadi lebih baik.
            Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyeleaikan makalah ini. Khususya kepada dosen kami yang telah memberi tugas dan arahan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.













Pontianak,          September 2015


            Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………...2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..4
A.                Latar Belakang Masalah…………………………………………………………..4
B.                 Tujuan Masalah……………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………...5
A.                Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir………………….5
B.                 Ragam Orientasi Hidup Manusia…………………………………………………8
C.                 Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia………………………………………..9
D.                Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an…………………………………......10
BAB III PENUTUP…………………………………………………………...13
A.                Kesimpulan…………………………………………………….........................13
B.               Kritik Dan Saran……………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………14








BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah ciptaan Allah SWT. yang paling sempurna. Manusia dikatakan makhluk paling sempurna karena berbeda dengan makhluk lainnya sebab manusia memiliki akal dan nafsu. Dua hal inilah yang membuat manusia dapat berpikir, bertanggung jawab serta dapat memilih jalan hidup.
A.              Latar Belakang Masalah
v  Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir
v  Ragam Orientasi Hidup Manusia
v  Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia
v  Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an
B.               Tujuan Masalah
v  Kita Dapat Mengetahui Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir
v  Kita Dapat Mengetahui Ragam Orientasi Hidup Manusia
v  Kita Dapat Mengetahui Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia
v  Kita Dapat Mengetahui Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an








BAB II
PEMBAHASAN
A.  Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir
Perjalan hidup manusia berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah dan terakhir sampai pada alam akhirat (akhir). Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptaka Allah SWT. setelah sebelumnya Allah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Allah SWT. menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) dimuka bumi dan kemakmurannya.
1.                  Alam Arwah
Allah SWT. mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di dalam arwah. Di sebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf, 7:172 yang artinya;
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-oarang yang lemah terhadap ini (Keesaan Tuhan)”.
Dengan kesaksian dan perjanjian ini seluruh umat manusia lahir kedunia sudah memiliki fitrah beriman kepada-Nya dan agama yang lurus. Al-Qur’an surah Ar-Rum, 30:30 yang artinya;
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada pengubahan pada fitrah Allah. (Itulah) Agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
2.                  Alam Rahim
Penciptaan manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Mu’minun 23: 12, 13 & 14 yang artinya;
“dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) tanah. Kemudin kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudin air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, pencipta yang paling baik”.
Kemudian di dalam surah lain juga dijelaskan penciptaan manusia yaitu surah Al-Furqan, 25:54 yang artiya;
“Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan Tuhanmu Maha Kuasa”.
3.                  Alam Dunia
Manusia dilahirkan kedunia dalam keadaan fitrah, suci, bersih seperti kertas putih yang belum di coret-coret. Setelah akil balig pendidikan dan lingkungannya yang akan mewarnai kehidupannya. Kejadian ini dijelaskan dalam beberapa surah Al-Qur’an. Contohnya Al-Qur’an surah Al-Hajj 22: 5, Al-Imran 3:28, An Nahl 16:42, Al-Isra 17:70.
Perjalanan manusia di dunia bagaikan air jernih yang mengalir, dicemari sampah-sampah kemudian air ini menjadi keruh dan kotor. Jadi semua perilaku dan sifat manusia itu akan baik oleh dirinya dan akan buruk oleh sifatnya sendiri.
Allah SWT. adalah tempat lautan ampunan,  lautan kasih sayang yang menerima siapa saja tanpa mengenal kedudukan yang hendak kembali kejalan-Nya dan akan mengangkat manusia dari keterpurukan bagi yang bertawakal dan bertakwa kepada-Nya. Semua ini telah dijelaskan di dalam surah Az-Zumar, 39:53 yang artinya;
“Katakanlah: Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”.
Di dalam surah lain juga dijelaskan yaitu Al-Qur’an surah An-Nisa 4: 48, Al-Araf 7: 23, Al-Imran 3:173.
4.                  Alam Barzakh (kubur)
Alam Barzakh adalah taman dari taman–taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Dialam ini manusia tinggal sendiri, yang akan menemani adalah amal perbuatan yang pernah diperbuat selama didunia. Jika, seseorang yang menjadi penghuni surga akan dibukakan pintu untuknya surga setiap pagi dan sore (dia akan merasakan hawa surga). Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore (dia aka merasakan hawa panasnya neraka).
Dialam kubur manusia yang beriman itu dapat dengan mudah menjawab pertanyaan oleh Malaikat Munkar Nakir yaitu;
1)      Siapa Tuhanmu ?
2)      Apa agamamu ?
3)      Apa kitab pedomanmu ?
4)      Siapa yang mengajarimu? Dsb.
5.                  Alam  Akhirat
Pada fase yang terakhir dari rihlah manusia di hari akhir adalah sebagian mereka masuk surga dan sebagian masuk neraka. Surga tempat orang-orang bertakwa dan neraka tempat orang-orang kafir. Kedua tempat tersebut sekarang sudah ada dan disediakan. Bahkan, surga sudah rindu pada penghuninya untuk siap menyambut dengan sebaik-baiknya. Nerakapun sudah rindu dengan penghuninya dan siap menyambut dengan hidangan neraka. Al-Qur’an dan Hadis telah menceritakan surga dan neraka secara detail. Penyebutan ini agar menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia tentang persinggahan akhir yang akan mereka alami.
Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani maupun orang-orang musyrik, jika meninggal dunia dan tidak bertobat, maka tempatnya adalah neraka. Neraka yang penuh dengan siksaan. Percikan apinya jika ditaruh di dunia dapat membakar semua penghuni dunia. Minuman penghuni neraka adalah nanah dan makanannya zaqum (buah berduri). Manusia di sana tidak hidup karena penderitaan yang luar biasa, dan juga tidak mati karena jika mati akan hilang penderitaannya. Di neraka manusia itu kekal abadi.
Dalam surga mereka duduk-duduk bersandar di atas dipan, tidak merasakan panas teriknya matahari dan dingin yang sangat. Mereka dinaungi pohon-pohon surga dan buah yang sangat mudah untuk dipetik. Mereka juga mendapatkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala minuman yang sangat bening. Mereka akan minum-minuman surga yang rasanya sangat nikmat seperti minuman jahe yang didatangkan dari mata air surga bernama Salsabila. Di surga juga ada banyak sungai yang berisi beraneka macam minuman, sungai mata air yang jernih, sungai susu, sungai khamr, dan sungai madu.
Penghuni surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang jika dilihat sangat indah bagaikan mutiara yang bertaburan. Orang-orang beriman di surga memakai pakaian sutra halus berwarna hijau dan sutra tebal, juga memakai gelang terbuat dari perak dan emas. Allah SWT. memberikan minuman kepada mereka minuman yang bersih dan yang tidak kalah nikmatnya yaitu istri-istri dan bidadari surga. Mereka berwarna putih bersih berseri, bermata bulat, pandangannya pendek, selalu gadis sebaya belum pernah disentuh manusia dan jin. Buah dadanya montok dan segar, tidak mengalami haidh, nifas, dan buang kotoran. Puncak dari semua kenikmatan di surga adalah melihat sang pencipta Allah yang Maha Indah, Sempurna, dan Perkasa. Sebagaimana manusia dapat melihat bulan secara serentak, begitu juga manusia akan memandang Allah secara serentak. Indah, mempesona, takzim, dan suci.




B.               Ragam Orientasi Hidup Manusia
Kehidupan dunia merupakan kehidupan sementara dan kehidupan akherat adalah kehidupan abadi. Kehidupan sementara harus sejalan dengan kehidupan abadi. Jika tidak, maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam menjalani kehidupan ini. Seorang Muslim senantiasa dituntut untuk mengisi dan memanfaatkan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Seorang muslim hendaknya memiliki orientasi hidup yang jelas, yang paling tidak meliputi tiga hal:
1.      Orientasi kemanfaatan (kemaslahatan)
Manusia yang baik adalah manusia yang bisa memberi kemanfaatan (kemaslahatan) yang sebesar-besarnya bagi orang lain. Oleh karena itu, segala potensi yang kita miliki harus kita gunakan untuk memberi kemanfaatan kebaikan yang sebesar-besarnya, bila ini yang dilakukan manusia, maka banyak persoalan bisa kita pecahkan dan banyak kemajuan yang bisa kita capai. Namun, yang amat kita sayangkan adalah banyak manusia yang belum bisa memberi kemanfaatan kepada orang lain, bahkan dirinya sendiri saja bermasalah. Oleh karena itu, segala bentuk kesia-siaan akan ditinggalkan oleh setiap mukmin yang ingin meraih keberuntungan dalam kehidupannya di dunia dan akhirat. Allah SWT. berfirman:
”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”. (QS. Al-Mu’minun, 23:1-3)
2.      Orientasi kepedulian
Sebagai muslim yang beriman sudah pastinya hurus memiliki rasa kepedulian. Contohnya, kita membantu terhadap kesulitan hidup yang dialami orang lain dan kita akan berusaha menjadi bagian dari solusinya. Maksudnya yaitu apabila ada orang yang sedang kesulitan kita membantunya agar kesulitan yang dialaminya dapat terselesaikan dengan cepat. Inilah kebajikan yang harus kita tunjukkan dalam kehidupan nyata sebagaimana firman Allah SWT:
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memer dekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah, 2:177)
3.      Orientasi kedisiplinan
Seorang Muslim senantiasa dituntut untuk disiplin dalam melaksanakan nilai-nilai kebenaran yang datang dari Allah SWT. dan telah dibimbing dengan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuknya sehingga bisa membedakan mana jalan hidup yang benar dan mana yang salah, Allah SWT. berfirman:
”(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah, 2:185)

C.              Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia

1.      Tujuan Penciptaan Manusia
Tujuan penciptaan manusia adalah sebagai abdi kepada Allah dan khalifah di bumi. “ Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu”. (Adh-Dhariyat, 51:56)
Tanggung jawab sebagai abdi merupakan suatu tanggung jawab individu atau fardhu’ain. Meliputi kepada kemestian untuk memahami lapangan akidah dan tauhid, syariat dan akhlak. Pengabdian manusia pada Allah lebih mencerminkan manusia agar terwujudnya sebuah kehidupan dengan tatanan yang adil dan baik. Oleh karena itu pengabdian manusia harus dilakukan secara ikhlas karena Allah SWT. Dalam hal ini Allah berfirman:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyambah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki  supaya mereka member aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah maha pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh”. (Adh-Dhariyat, 51:56-58)
“Dan mereka telah di perintahkan kecuali supaya mereka menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) Agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan degnan dekimikian itulah Agama yang lurus”. (Bayinnah, 98:5)

2.      Fungsi  Penciptaan Manusia
Fungsi penciptaan manusia adalah sebagai khalifah yang telah ditetapkan Allah SWT. diantaranya adalah:
Pertama adalah belajar (surat An-naml, 27: 15-16 dan Al-Mukmin :54) ; Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat Al-Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.
Kedua adalah mengajarkan ilmu (Al-Baqoroh, 2: 31-39); Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain. Hal ini yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al-Qu’ran dan juga Al Bayan.
Ketiga adalah membudayakan ilmu (Al-Mukmin : 35 ); Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya.
D.              Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an
Pada umumnya masyarakat memahami arti kesuksesan identik dengan pencapaian cita-cita, harapan serta keinginan. Simpelnya Kata sukses berarti pencapaian keberhasilan atau keberuntungan atas wujud nyata dari apa-apa yang dicita-citakan.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat lebih baik dan kekal”. (QS. A'Alaa, 87: 14 - 17)
Lantas bagaimana makna “Sukses Menurut Al-qur’an?”. Dalam Al-qu’ran kata sukses terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat dan al-fauz. Menurut tata bahasa, al-falaah berarti kemenangan, kelestarian, kekekalan, keberuntungan dan kebertahanan hidup. An-najaat berarti keselamatan atau keterhindaran dari bencana serta kegagalan dan terhalaunya hambatan. Adapun al-fauz berarti keberhasilan atau keberuntungan yang baik.
Dalam Al-qur’an yang berkaitan dengan al-falaah, hampir rata-rata menjelaskan dan menerangkan 5 hal tersebut di bawah ini.
  1. Bebas dari hal-hal yang membuat rugi, sakit dan memperburuk keadaan diri (An-najaat),
  2. Mendapatkan dan meraih keadaan dan kondisi yang layak, baik dan sentosa (Al-falaah),
  3. Tercapainya harapan serta cita-cita (Al-fauz),
  4. Menang dan berhasil menaklukkan berbagai rintangan (Al-fauz wa an-najaat),
  5. Menggapai 'keabadian' hidup (al-falaah), keberadaannya dikenang secara positif sepanjang sejarah, mendapatkan kehidupan damai (kekal) di dunia dan kehidupan akhirat.
D.1. 10 Cara Hidup Sukses Dalam Islam
1)      Niatkan Maka Kau Aka Mendapatkan
Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan”. (HR Bukhari Muslim)

2)      Mendo’akan Saudara
Jika kita mendo’akan saudara kita tanpa sepengetahuannya, insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita do’akan.
Dari Abu Darda’ra bahwasannya ia mendengar Rasulullah SAW. bersabda: Tiada seorang muslim yang mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim)

3)      Memiliki Ilmunya
“Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang”. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)
“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu”. (Iman Syafi’i)

4)      Berubahlah
Allah yang menentukan, namun perintah Allah juga agar kita mau mengubah diri sendiri. Jika anda ingin meraih apa yang anda inginkan atau mengubah kondisi anda, maka berubahlah.
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah nasib atau keadaan yang ada pada dirinya”. (QS Ar-Ra’d, 13:11)

5)      Silahturahim
Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi”. (HR Muslim)
Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi”. (HR Imam Bazar, Imam Hakim)

6)      Berdo’a
”Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Q.S Al-Baqarah, 2:186)
Hadis dari Imam Turmidzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW. bersabda : Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)

7)      Tawakal
Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang”.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)

8)      Sahadaqah
”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al Baqarah, 2: 261)

9)      Syukuar
“Sesunggunhnya jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih”. (QS Ibrahim, 14: 7)

10)  Bertakwa
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (QS. At-Talaq, 65:2-3)





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Peran dan fungsi Agama bagi manusia sangatlah berpengaruh terhadap kehidupannya, karena setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup untuk mecapai kehidupan yang sejahtera, baik sebagi pedoman dalam kehidupanya atau petunjuk hidupnya.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia karena Agama:
1.      Sumber moral
2.      Merupakan petunjuk kebenaran
3.      Merupakan sumber informasi yang akurat
4.      Memberi bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka maupu dikala duka
B.   Kritik Dan Sara
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini, terutamanya masih banyak kekurangan dan kelemahan. Karena terbatasya pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah yang kami susun tersebut.
Kami selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang tentunya dapat membantu kepada kami demi tercapainya kesempurnaan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan pada khususnya seluruh pembaca makalah ini.








DAFTAR PUSTAKA

http://www.dakwatuna.com/2007/02/21/108/perjalanan-hidup-manusia/#axzz3nASp4R3p
http://surouawwabi.blogspot.co.id/2012/02/orientasi-kehidupan.html
https://aristasefree.wordpress.com/tag/fungsi-dan-peranan-manusia-dalam-islam/
https://wmazmi.wordpress.com/2008/05/26/tujuan-penciptaan-manusia/
http://www.motivasi-islami.com/10-cara-sukses-dalam-islam/

1 komentar:

  1. Golden Nugget Hotel Casino & Spa - Mapyro
    View the Golden Nugget Hotel Casino 용인 출장안마 & Spa 경주 출장마사지 location, 나주 출장안마 revenue, employees, website, videos and 익산 출장샵 list of employees by department.Golden Nugget Hotel Casino & Spa in Las 남양주 출장마사지 Vegas, NV.

    BalasHapus